BEKASI – IMAJI (Inisiatif Masyarakat Jurnal Indonesia) targetkan pendidikan harus berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
Hal itu dikatakan Ketua IMAJI Agung Sudjatmoko usai melaksanakan Seminar Nasional yang dihadiri para dosen dan mahasiswa, di Gedung Universitas Binus Bekasi, Kamis (5/9/2024).
Menurut Agung, jumlah penulisan jurnal terakreditasi pengaruhi akreditasi kampus. Maka itu IMAJI terus melakukan pengawalan konsultasi dan pendampingan dalam penulisan jurnal ilmiah.
Diketahui, IMAJI telah berdiri selama 4 (empat) tahun, dan memiliki kepedulian untuk meningkatkan kapasitas penulisan dan publikasi ilmiah kepada publikasi yang berindeks nasional maupun internasional.
Seminar ini bertujuan meningkatkan kapasitas penulisan bagi dosen, dan meningkatkan kapasitas pengelolaan manajemen jurnal yang dimiliki perguruan tinggi di Indonesia, serta kolaborasi untuk penulisan dan pengelolaan jurnal.
Kolaborasi dibentuk agar menjadi transfer informasi dan program dalam pengetahuan sekaligus kolaborasi antar universitas dan disiplin ilmu.
“Yang pasti seminar ini untuk mengupas isu baru dalam rangkaian hari Bhakti. Sasaran kita meningkatnya kualitas dosen dalam penelitian yang bereputasi dan akan dimuat pada jurnal internasional yang berdampak dan impact akreditasi kampus,” kata.
Agung menambahkan, rencana kedepan dilakukan training konsultasi penulisan jurnal dan pengelolaan jurnal di perguruan tinggi. Sampai saat ini baru terdiri dari 10 perguruan tinggi yang tergabung di IMAJI.
Tempat yang sama, Prof Dr. Juneman Abraham, selaku Vice rector research & technology Transfer, Binus University menilai bahwa kegiatan seminar ini soal bagaimana menegakkan integritas akademik. Pihaknya juga ingin belajar dari case yang bisa dikemukakan oleh para peserta, seperti satu case yang disampaikan peserta. Sehingga kita bisa makin menguatkan lagi kebijakan dan praktek publikasi yang berintegritas.
“Dibinus sendiri kita satu sisi sudah membina sekitar 10 lebih jurnal itu ya, jurnal ilmiah. Dua diantaranya sudah terindeks data base bereputasi,” ujar Juneman, kepada mataempat.com.
Menurutnya bahwa praktek untuk pengelolaan jurnal di Binus University sudah sampai pada taraf yang diakui baik nasional maupun internasional. Sampai saat ini kuantitas yang dimiliki Binus University sudah mencapai 12.000 dokumen di data base internasional bereputasi yang bernama scopus.
Menurutnya juga hal itu menandakan gairah menulis dari oaa dosen dan mahasiswa cukup besar dan peduli terhadap etika dan integritas juga cukup besar, karena pantauannya diskusi soal etik ini semakin mengemuka akhir akhir ini. Baik di kalangan guru besar, dosen maupun mahasiswa.
“Kita ada rencana untuk mengadakan sesi khusus soal integritas akademik kepada para dosen bergelar doktor nanti di bulan november, kita ada rencana dari dewan guru besar binus ya,” kata Juneman.m, seraya berharap ini menunjukkan satu komitmen dari dewan guru besar Binus University untuk mengawal praktek riset dan publikasi yang berintegritas dan beretika.